Kasus Kekerasan Rumah Tangga Selama Lockdown di Inggris

Kasus Kekerasan Rumah Tangga Selama Lockdown di Inggris – Pada masa pandemi COVID-19, tidak hanya kesehatan fisik yang terpengaruh, tetapi juga kesehatan mental dan keamanan individu dalam rumah tangga. Salah satu dampak yang signifikan adalah lonjakan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), terutama selama periode lockdown di berbagai negara, termasuk Inggris. Dalam artikel ini, kita akan mengupas fenomena ini lebih dalam.

Konteks Lockdown

Sejak pemberlakuan lockdown, masyarakat di Inggris dan di seluruh dunia menghadapi tekanan tambahan, termasuk ketidakpastian pekerjaan, isolasi sosial, dan kecemasan akan kesehatan. Ini menciptakan kondisi yang memperburuk ketegangan dalam rumah tangga, meningkatkan risiko terjadinya kekerasan.

Kasus Kekerasan Rumah Tangga Selama Lockdown di Inggris

Faktor Pemicu

Stres Ekonomi, Banyak individu kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan selama lockdown, menyebabkan stres ekonomi yang dapat memicu konflik di rumah tangga.

Isolasi Sosial:

Pembatasan sosial yang diberlakukan dapat mengisolasi korban bersama pelaku kekerasan, meningkatkan risiko penyalahgunaan yang tidak terdeteksi.

Ketidakpastian dan Kecemasan:

Ketidakpastian terkait kesehatan, pekerjaan, dan masa depan secara umum meningkatkan tingkat kecemasan, yang dapat memicu reaksi emosional yang berlebihan.

Akses Terbatas ke Layanan Dukungan:

Layanan dukungan seperti pusat krisis atau konseling mungkin tidak tersedia atau terbatas selama lockdown, meninggalkan korban dengan sedikit opsi untuk mencari bantuan.

Data dan Statistik

Menurut lembaga amal yang menangani KDRT di Inggris, terjadi peningkatan drastis dalam laporan kasus KDRT selama lockdown. Data menunjukkan bahwa jumlah panggilan darurat terkait KDRT meningkat secara signifikan sejak pemberlakuan lockdown.

Dampak Terhadap Korban

Korban KDRT selama lockdown menghadapi risiko yang lebih besar terhadap cedera fisik dan psikologis. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam mencari bantuan atau meninggalkan situasi berbahaya karena pembatasan pergerakan.

Respons Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah dan lembaga terkait di Inggris telah berupaya meningkatkan kesadaran tentang masalah KDRT dan menyediakan lebih banyak sumber daya bagi korban. Program dukungan online dan layanan telepon darurat telah ditingkatkan untuk mengakomodasi lonjakan permintaan selama lockdown.

Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung korban KDRT dengan menjadi saksi yang peduli dan memberikan dukungan emosional. Melaporkan tanda-tanda kekerasan, mendengarkan, dan menawarkan bantuan dapat membantu mengurangi isolasi dan memberikan harapan bagi korban.

Kesimpulan

Lonjakan kasus kekerasan dalam rumah tangga selama lockdown di Inggris adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian segera. Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi pemerintah, lembaga amal, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam memberikan perlindungan dan dukungan bagi korban, serta mencegah kekerasan yang lebih lanjut di masa mendatang. Upaya kolaboratif ini sangat vital dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan individu di masa pandemi dan setelahnya.

Jackie Evans

Back to top